Beberapa hari terakhir saya bertemu ritme, bertemu kegalauan, tantangan dan teman-teman yang mengejar target... tapi apakah semua itu mimpi semu... Pernah saya ingat dalam 3 tahun berturut-turut bisa mencapai kredit dengan tingkat kemacetan 0,00 % dan ekspansi selalu diatas 150% dan cukup mendapatkan nilai baik dan gengsi dari pekerjaan yang ada... di sebuah rapat rutin bulanan mungkin mendapatkan aplaus.. tapi sepulang kerja saya lebih senang membaca Sandiago Uno sedang menikmati marathon 10 K di Sydney... dan selalu memantau perkembangan nilai usahanya yang menjadi besar karena suatu credo yang singkat "kerjo, kerjo, dan kerjo... hasil yang setara... Anak muda 41 tahun itu mempunyai asset terbesar kesembilan di republik ini... apakah saya mengejar materi... waittt... sebenarnya sedari kecil saya hanya mengetahui satu hal bahwa kerja bagus membuahkan hasil yang setara...
Hidup adalah sebuah pilihan ... pilihan yang terlihat baik bisa saja menghasilkan hasil yang setara, tapi bukan mustahil sebaliknya... adakah hubungannya dengan nasib yang mungkin bisa diramal sewaktu waktu dipinggiran jalan kecil disebuah tempat dimana menjadi ramai dan membuat saya tersenyum... seorang teman mengatakan kepada saya untuk tidak sering sering mencuci mobil sendiri karena pengaruh sabunnya bisa membuat garis tangan kita berubah sehingga mungkin nasib kita berubah pula.... hahahaha.. Tahukan anda bahwa semasa SMA saya sering melihat iklan di majalah Tempo dimana sebuah klinik di Jakarta bisa merubah garis tangan kita secara manual dan diharapkan nasib kitapun bisa berubah baik... haha, ini iklan yang sungguh membahagiakan dikala senggang dan buat tersenyum sendiri...
Saya pikir apa yang saya rasakan sebenernya tidak terlalu benar dan agak sentimentil... Tuhan telah memberikan beberapa pilihan, yang bisa dijalani maupun yang tidak... dan kita bisa membuat bahagia dengan semua pilihan tersebut... kenapa tidak?
Liburan panjang disaat cuti, menikmati matahari tenggelam di pantai Kuta, menikmati batu dari puncak tertinggi Panderman... dan reuni kecil dengan teman-teman semasa kuliah... membuahkan sensasi diluar rutinitas yang menjemukan... waittt... Doa membuat kita juga hidup dengan lebih bersyukur...
Bersyukur tidak menjadi seorang sandiago karena tidak memikirkan hutang, permasalahan perusahaan dan tetek bengeknya... bisa jalan-jalan di mall mall kota tanpa diketahui kita siapa... menarik bukan...
Rasanya rasa syukur menjadi kata terakhir kita untuk bisa bahagia dengan pilihan yang terjadi dikehidupan kita... loh kok terjadi? ya karena belum tentu kita semua dulu memilih jalan yang saat ini ada dikehidupan kita...
Bahagia bisa berarti kesederhanaan, pertemuan hati yang merasa bersama, rasa bersyukur atas semua yang terjadi... dan saya terkaget ketika Tolstoy menuliskan judul novel yang selalu saya ingat, Tuhan Maha tahu, tapi Dia menunggu... sebuah pilihan...
Semoga akhir pekan saya tetap indah... semangattt


Tidak ada komentar:
Posting Komentar