Selasa, 27 Januari 2009

Positif yuk, Mau?

Mlang, 28 Januari 2008

Saya barusan membaca sebuah blog yang baru dibangun… melihat semangat tulisannya, teman kita ini memendam cukup lama keinginannya akan sebuah dunia baru yang berbumbu positivisme… beraroma positif… bercita rasa positif… dan semuanya yang berawal kata positif… pokoke positif.. titik!!!...
Saya mensyukuri ditengah carut marut dunia seperti ini, masih ada lilin-lilin terang yang ingin menerangi semuanya bahkan menghidupkan lagi lilin-lilin kecil lainnya… saya yang bukan lilin tiba-tiba berpikir untuk menjadi lilin… boleh khan?...

Saya sendiri cukup bahagia bila membayangkan saya akan menjadi positif…. Meskipun agak kuatir … Bayangkan saya ga akan pernah bertengkar dengan orang lain, meskipun mungkin saja hasilnya negatif… saya tertipu atau terjebak atau hal lainnya yang lebih parah… tapi percayalah karena saya telah menjadi orang yang positif saya tetap mensyukurinya sebagai sebuah pelajaran yang selalu ada hikmahnya…. Cukup melelahkan ya bila itu terus terjadi dikehidupan kita… atau mungkin ada yang menyimpulkannya sebagai suatu kenaifan….

Padahal selama ini saya merasa fine-fine saja dengan kehidupan saya… kadang saya berpikir positif… kadang saya berpikir negatif… tergantung situasi apa dan dengan siapa saya bertemu… otak saya akan secara otomatis mengcompile history dari situasi atau seseorang yang telah masuk memorynya… sehingga keluarlah respon linear dari beragam stimulan yang kita hadapi… secara naluriah cukup manusiawi nampaknya… saya tidak menghabiskan energi besar untuk melakukan kehidupan seperti itu…. Tapi itulah … dasar manusia, dia selalu mengeksplorasi semua kehidupannya dan alam yang melingkupinya.. manusia selalu mencari tahu siapa dirinya dan bagaimana semua itu berlangsung….
Kadang saya ngeri juga membayangkan sebuah jawaban ada apa di kehidupan diluar planet ini…. Batasnya sampai mana? Lalu Tuhan ada di mana? Dimensinya sampai berapa… berapa jenis kehidupan yang ada diseantero jagad raya ini? Saya pikir Stephen Hawking terus bertanya dalam kehidupannya sampai terbawa mimpi … tentang pertanyaan-pertanyaan dan bagaimana merumuskannya dalam sebuah teori yang berujung pada rumus-rumus fisika yang terus berkembang… baik diterima maupun dibantah….

Penulis blog itu juga menyinggung sebuah buku yang The divine message of The DNA yang ditulis oleh Kazuo Murakami, seorang ahli Bio-Molekul yang yang menulis bahwa pikiran yang positif maupun cara memandang hidup yang optimis dapat mengaktifkan gen yang mampu membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam hidup seseorang. Tulisannya menjadi menarik karena mampu meyingkap bagaimana kita bisa meng -on kan gen yang positif dan meng-off kan gen kita yang negatif…. Hasilnya bisa ditebak pasti luar biasa… karena DNA adalah informasi dari setiap mahluk hidup … sehingga dipercaya bahwa setiap kita sudah ditentukan sejak lahir, you can’t change it because it is hereditary. It is your destiny ... Nah bayangkan apabila memang kita bisa mengendalikannya seperti apa yang dikatakan Murakami, betapa hebat hasilnya bagi setiap manusia… Tapi itu tadi tidak setiap kita sadar akan hal itu… dan yang sadarpun belum tentu melakukannya…
Tapi saya masih percaya pada keseimbangan… kenapa ada positif?… mungkin karena ada negatif… Kenapa ada kebaikan?... karena ada kejahatan… Bayangkan dalam lingkup kehidupan kita tidak ada sesuatu yang negatif… semuanya positif.. termasuk PLN hehehe… pasti kacau balau deh… meskinya kita tetap bersyukur bahwa yang negatif tetap ada diantara yang positif… sementara kita tinggal menejemeni pikiran dan hati kita… dimana dan kapan kita harus negatif, dan kapan juga sebaliknya menjadi positif…
Tidak terbayangkan betapa kacaunya dunia… saat Jim Carey mengatakan seandainya satu hari saja Tuhan mengabulkan semua doa manusia… tentu doa yang positif bagi dirinya dan mungkin sebaliknya bagi orang lain..
Nah rasanya terlepas dari positif atau negatif… rasanya tidak berlebihan bila kita berusaha selalu berbuat kebaikan selama didunia terlepas dari paradigma positif atau negatif… rasanya negatif dapat juga menghasilkan hal yang baik lho…
Sudah seharusnya kita tidak terjebak pada dikotomi 2 kutub tersebut… Di sebuah organisasi yang saya temui, saya dapatkan pimpinan-pimpinan yang baru semuanya berslogan “positif thingking”… sampai-sampai memo, disposisi dll. ditulis juga harus positif thingking… berlebihankah itu? Saya belum memahaminya sebagai suatu postif share yang baik… penyebaran positif thingking bukan hanya seperti visi dan misi yang sering hanya sekadar WOW (word on the wall).. tapi melalui perilaku pimpinan yang dewasa, sangat bijak, pintar, logis, dan dapat diterima… Saya ingat seseorang yang pernah memimpin suatu perusahaan besar… jauh sebelum Obama berkuasa di Amerika… dia selalu berslogan “CHANGE”… hindari zona nyaman… hehehe, saya waktu itu hanya berpikir orang ini keseringan baca bukunya Rheinald Khazali kali ya…. Pertama slogannya saja sudah salah… mencari zona nyaman adalah manusiawi dan bisa kita dapatkan melalui change tadi… dan zona nyamannya tentunya naik tingkatannya… tidak ada yang membuktikan bahwa kenyamanan membuat kita tidak berubah…. Dan itu bukan suatu aksioma yang sebaliknya dari ketidaknyamanan membuat kita berubah… itu bukalah rumus persamaan matematis yang bisa dibolak-balik… Dan saya akhirnya menjadi bingung saat saya mendapatkan dia sering berubah… hehehe… yang hasilnya membuat sedikit kekacauan dan sedikit banyak merugikan orang lain… apakah saya mesti ikuti dia dengan kekonsistenannya yang selalu berubah… bahkan setiap saat… Sungguh saya pikir dia terlalu banyak baca buku dengan target : banyak yang dia tahu” hehehe..
Saat ini pemilihan presiden di Amerika telah berahir.. pidato presiden Amerika yang ke 44 sampai-sampai ditulis dibeberapa blog dan koran-koran … luar biasa Mr. Obama ini… dia dipahami sebagai orang yang bisa merubah suatu kebiasaan… Presiden Amerika bisa lho orang kulit hitam.. (meski beberapa sumber mengatakan dia juga Yahudi lho).. ”Change, we believe in” menjadi sebuah kalimat yang mahadaya yang bisa membius semua orang… seorang pejabat ditempat saya bangga sekali mengatakan bahwa dirinya pagi ini masih ngantuk karena mengikuti pidato pelantikan Obama…. Saya membacanya juga karena ditulis disebuah surat kabar… meskipun apabila kita membacanya dengan teliti per paragraph.. kita mestinya tidak buru-buru optimist bahwa Mr. yang satu ini akan membawa perubahan positif pada Amerika, dan pada Dunia… dibeberapa sisi Saya memahaminya sebagai suatu yang overconfidence dan penerusan gaya lama cowboy amerika lainnya “Arogansi”…. Hah? Waduh apakah saya mulai berpikir negatif… mudah-mudahan tidak , … rasanya lebih menarik apabila hidup kita penuh dengan logika berpikir dengan dasar yang baik dan benar terhadap semuanya, antisipasif dan strategis… apa gunanya kita berpikir positif tetapi menimbulkan hal yang buruk dikehidupan ini.. karena kenaifan kita….
Sudah saatnya kita tidak hanya menilai sesuatunya dengan kalimat semata, dengan slogan, dengan segala tetek bengek yang keluar dari mulut kita.. kenapa kita tidak mulai melihat statistik data… bagaimana orang ini 10 tahun kebelakang dan bagaimana nantinya… adakah semuanya bermakna antara kata-katanya dan tindakan yang dia pilih…. Masihkan dia konsisten apabila variabelnya berubah… karena… teman baik saya mengatakan kepada saya Perjuangan adalah mewujudkan kata-kata… percaya?

Rabu, 14 Januari 2009

Seandainya semua menjelma nyata, seandainya semua doa terkabulkan..

Malang, 12 Januari 2008.. (20.05 WIB), Senin ini…

Akhir-akhir ini saya membaca hal yang suram melihat bumi kedepan… berbagai ramalan yang kadang membuat kita terperangah karena kejadian kejadian sampai dengan kiamat dunia tinggal sebentar lagi… Saya yang biasanya tidak begitu terpengaruh dengan ramalan-ramalan bahkan mejadi sangat memperhatikan ramalan tersebut.. terakhir saya melihat video dari Youtube siaran Trans TV mengenai ramalan Mama Lourenz… tahun ini nampaknya bukan tahun yang membahagiakan bagi sebagian orang di dunia, menurutnya pesawat akan kembali jatuh, bencana alam akan kembali terjadi (sebaiknya musim hujan diganti musim bencana aja kali ya… bukankah setiap tahun musim hujan selalu banjir dan longsor?)… ada 2 politikus yang akhirnya mati karena perseturuan politik yang memanas… tapi yang lebih mencengangkan dia tidak bisa meramal lebih dari tahun 2012… kenapa? Dia sendiri tidak tahu,… semuanya Nampak gelap,…. Seperti ada yang menutupi… Hah? Mungkinkah ini kiamat dunia? Atau kontrak dia dengan malaikat yang sering membocorkan rahasia Tuhan berakhir sampai tahun 2012 sehingga perlu di renegoisasi? Heheh … Seperti yang juga
diramalkan oleh Prof. Jucelino Nobrega Da Luz tentang tahun 2012… atau penafsiran tentang penanggalan suku maya dimana penanggalan mereka hanya sampai tahun 2012 jadi kesimpulannya 2012 adalah The End of Times.. benarkah itu?...

Saya melihat teman-teman bloger juga banyak membahasnya, bahkan setidaknya di 10 blog yang berbeda saya menemukan tulisan yang mirip tentang ramalan Bapak Profesor tersebut yang juga pernah meramalkan tentang tsunami di Aceh tahun 2004….
Akankah semuanya menjadi nyata?
Sulit bagi saya untuk menerima semuanya itu sebagai sesuatu yang akan terjadi di kehidupan kita semuanya… kalau memang benar, kenapa Tuhan mengijinkan beberapa orang di planet ini tahu semuanya?...

Saya hanya melihat hal-hal yang hampir seluruhnya berbau negatif saja tentang ramalan dunia kedepan…. Mungkinkah karena bumi makin tua? Bayangain umurnya dah 3009 tahun lho… setidaknya menurut penanggalan masehi… apalagi kejadian di tanah air sejak sepuluh tahun terakhir, sejak rezim orde baru berakhir seperti bencana satu dengan yang lain saling bertautan… entah apa hubungannya..

Seandainya diberi pilihan, saya pasti gak mau bisa meramal bahkan diramal sekalipun, rasanya lebih enak menjalani semuanya seperti yang seharusnya terjadi tanpa tahu terlebih dahulu… suatu hari betapa kecewanya saya ketika malam minggu mengajak pacar saya nonton bareng film korea berjudul Ill Mare.. film yang menurut saya cukup menarik dan berbau sedikit fiksi… eh ternyata diakhir cerita dia cengengesan dan bilang bahawa sebelumnya dia pernah nonton lebih dari sekali, sehingga bisa ditebak dia selalu tahu apa yang akan terjadi … padahal saya ingin dia surprised melihat film yang bagus walau terasa agak dingin banget melihat salju turun sendirian….

Adakah selain ramalan yang membuat kita sadar untuk tetap berbuat yang terbaik setiap harinya sehingga tidak perlu kuatir apapun yang terjadi didepan…
Tetapi teman saya mengatakan bukankah semuanya demi kebaikan, sehingga kita bisa menghindari semuanya yang dapat mencelakakan kita… kalau itu terjadi… tapi kalau itu tidak terjadi anggaplah itu sebagai biaya… tetapi bisa menjadi biaya yang cukup besar bahkan bisa didefinisikan sebagai kerugian apabila tidak terjadi… Jadi kata penghiburannya adalah mulailah percaya pada nasib… lalu tentu saja kita bisa tahu siapa yang menetukan nasib kita… lebih mengerikan lagi kalau tiba-tiba temen kita bisa menjadi peramal kehidupan orang kelak melalui garis-garis pada telapak tangan kita… saya yang sering mencuci mobil sendiri pasti akan protes keras…. Bukan karna garis nasib saya gak karu-karuan… tapi karena saya sangat ketat anggaran sehingga sering cuci mobil sendiri, cuci piring, cuci pakaian semuanya sendiri, hasilnya bisa ditebak…. Wah… wah..wah masak saya harus bernasib jelek hanya karna gara-gara hal yang positif? Hehehehe…

Nah mulailah rasanya kita sekarang memilih kehidupan sukma dibanding dengan kehidupa roti… sanggup gak? Kadang tergantung kepada siapa juga kita bertanya… mungkin kita flash kebelakang ketika Majalah Tempo dibredeil pada jaman ORBA… sebagian yang memilih roti ya hijrah ke Gatra, sedangkan yang memilh sukma tetap bertahan sampai jaman berubah…. Namun kadang saya bertanya dalam hati… begitupula banyak orang-orang sukses yang mengajak kita lebih ke sukma …. Eit tapi jangan-jangan yang ngajak ke sukma karena udah kenyang makan roti hehehehe… rasanya tidak begitu… begitu banyak banyak martir yang tidak pernah menikmati kehidupan selagi awal dan rela mati demi keyakinannya…

Rasanya seperti yang saya kemukakan di awal… mau seperti apapun dunia kedepan, mau seperti apapun ramalan yang setiap kali muncul… sudah seharusnyalah kita bertambah baik kerena…
Kesadaran adalah matahari…. Mau?

Senin, 05 Januari 2009

Kejahatan sepertinya akan lebih konsisten dibanding kebaikan

Yogyakarta : 31 Desember 2008, Jam 20.05)

Seperti dugaan banyak orang, sekuel Batman: The Dark Knight menjadi film terlaris sepanjang 2008… film ini meraup penghasilan terbesar di dunia sebesar USD 996,9 juta (11 Trilyun).. luar biasa dan di Hollywood, Amerika mencatat sejarah terbesar kedua sepanjang sejarah… dan hebatnya Heath Andrew Ledger yang berperan sebagai Joker – yang meninggal awal tahun ini, merupakan kandidat terkuat penerima penghargaan khusus dalam academy award 2009…
Yang mengherankan lagi tokoh Joker sepertinya dalam sekuel Batman kali ini menjadi lebih terkenal dari Batman nya sendiri…. Aneh benar… padahal sering otak kita mengarahkan pada hal-hal yang baik… bagus, cantik, ganteng, kaya, bermoral, pintar dll… Hal itu ada pada Batman.. yang dimainkan bagus pula oleh Christian Bale, apa yang kurang..
Ketika seorang anggota KPPU ditangkap KPK, seorang pengamat politis mengomentari moral itu tidak konstan tetapi turun naik alias dinamis …. Hah? Orang yang jujur bisa saja dalam kondisi tertentu dalam waktu tertentu korup juga… Kita lihat sang walikota sebagai lambang kebaikan oleh warga Gotham City juga demikian.. tidak konsisten saat ketidakadilan menyentuh dirinya… yang lebih parah Batman plus punggawanya tidak konsisten pula, dia ingin nama walikota tetap sebagai lambang kebaikan di kota itu dan tetap menjaga nama baiknya bahwa walikota tetap baik budi sampai akhir hayatnya… padahal… kita tahu problema apa di ending cerita itu…. Mungkin Batman ingin berkata demi kebaikan bersama untuk semua orang kita perlu lambang kebaikan… perlu ada yang ditiru, perlu ada yang menjadi panutan, dan dia harus sosok yang baik dan bersih… kalau agak kotor ya harus disembunyiin…

Seringkali kita mengecam korupsi, seringkali kita mencerca penjudi, seringkali kita mensyukuri pencopet dihakimi masa.. dan cerita panjang lainnya… tapi apakah kita tetap konsisten ketika yang korupsi adalah suami atau istri kita, penjudi itu ternyata keponakan kita, pencopet itu saudara kita yang sedang frustasi… mulailah kita mencari pembenaran-pembenaran, kasak-kusuk, melakukan hal yang sebelumnya kita cela… konsistenkah kita?... Lihatlah pejabat yang berusaha membrangus semua kejahatan di negeri ini,.. tapi ketika mulai menyentuh teman-temannya… apakah dia tetap konsisten…
Itulah realita kehidupan kita yang agak aneh… pikiran dan perasaan kita selalu parsial… contoh yang paling kongkrit adalah kehidupan kita sendiri…

Lalu bagaimanakah dengan Joker, Sang Ksatria Kegelapan… yang sayangnya dalam film itu tiba-tiba saja muncul tanpa ba bi bu… satu hal yang saya cari cari tentang kekurangan difilm ini, meskipun temen-temen nonton saya.. serentak bilang gak setuju… hehe..
Ternyata Joker orang yang konsisten… dia tidak peduli uang, tidak peduli rasa sakit, tidak peduli raut wajahnya yang blontengan ga karuan… tidak peduli sijahat atau sibaik… bahkan dia berusaha meluruskan kejahatan… Jahat tetap jahat , harus tegas, jahat gak punya motivasi materi atau apapun… pokoke Jahat titik… Jadilah ia penebar rasa takut yang amat menakutkan… kejadian paling menarik adalah ketika 2 kapal fery yang berisi orang kebanyakan yang mewakili kebaikan dan satu lagi berisi para narapidana… betapa nilai moral itu tarik menarik… pasang surut… orang baik bisa saja menjadi jahat… orang jahat ragu untuk terus jahat,… hehehe.. coba banyak yang seperti ini… pasti menarik… Loh kok saya mulai berpikir tidak konsisten? hahaha

Saya sedang berpikir dan berharap akan banyak orang baik yang berpikir konsisten seperti Joker… pasti banyak penggemarnya… bayangkan saja, wong dari dunia kegelapan saja banyak penggemarnya.. apalagi dari dunia yang terang benderang…. Saya mulai ragu film yang kemarinya itu tokohnya bukan Batman tapi Joker hehehe…
Hebatnya lagi banyak orang di face book menjadi anggota fans club The Joker… satunya temen sekampus saya… padahal di kelas dia terkenal orang baik… saya mulai berpikir semoga hanya kekonsistenannya saja yang dia mau tiru…

Baiklah, akhirnya semuanya terserah kita dan apa yang melanda diri kita dan apa yang telah diajarkan kepada kita … saya ingin melihat kebaikan seperti waktu … selalu berjalan tepat tidak pernah berhenti… suatu hari saya ingin banyak orang berkata kepada saya, konsisten itu hoby, gimana? … mau?

(Tulisan ini saya dedikasikan kepada seseorang yang menurut saya agak aneh.. tidak konsisten tetapi nasibnya selalu beruntung… hayo tetep konsisten atau malah ngiri hehehe)

Sabtu, 03 Januari 2009

Sebuah Permenungan, saat kita beberapa kali ke Malioboro

31 Desember 2008 : Jam 22.10

Ada yang telah beberapa kali mengunjungi Yogyakarta? Dan tentunya singgah di Jalan yang panjangnya sekitar 1 kilometeran itu (Pasar Beringharjo bukan Jalan Malioboro lho…)
Saya sendiri hampir puluhan kali karena saya kuliah disana… beberapa kali diantaranya saya meningap di sebuah hotel kecil bersahaja yang sangat bersih dan mempunyai teras setiap kamarnya… sehingga kadang bisa buat belajar saat jenuh di dalam kamar… Ini bukan karena wisma MM-UGM penuh.. tapi saya sering ingin menemukan nuansa lain bila menginap di jalan yang termasyur itu… Saya bisa saja tiba-tiba kalau lapar ditengah malam, keluar dan pasti masih mempunyai pilihan menu pinggir jalan yang bervariasi dan tidak menguras kocek samasekali.. kalau sedang ingin refreshing pun, jalan-jalan sepanjang pertokoan itu membuat saya nyaman meskipun tidak membeli apapun…

Tahun Baru ini saya bersama keluarga juga ke Yogya… menghapuskan kepenatan selama setahun dituntut menyelesaikan semuanya lebih cepat, lebih baik baik, lebih efektif dan lebih efisien… semuanya harus lebih dengan imbalan hanya sebuah gengsi pribadi… cukup itu saja…
Saya sering makan gudek pinggir jalan di dekat gang hotel mutiara yang lama.. atau minum es jogger yang hanya seribu…. Sekarang ditambah menu baru J. CO donut… suatu fenomena produk lokal yang menantang produk global dan berhasil tapi samasekali tidak pernah dibahas dalam kasus-kasus manajemen di kampus… kenapa ya? Dosen-dosen lebih menyukai Starbuck, General Motor yang sudah mau koit, Wal-Mart dan semua yang serba dari sana… Padahal sejarah donat cukup panjang… saya mulai memakannya ketika saya belum sekolah.. ikut Ibu saya ke pasar… siapa yang tidak tertarik dengan warna-warni coklat yang mengundang rasa tersebut….. dan hebatnya sampai sekarang masih ada lho dengan harga seribuan….

Tahun baru ini ketika jalan-jalan pagi dan malam , saya baru teringat akan seseorang yang selalu saya temui disepanjang jalan itu…. Tidak hanya sekali, tapi berkali kali… mereka yang baru dua kali saja pasti pernah bertemu dengannya..
Saya tidak tahu namanya, umurnya pastinya lebih dari 70 tahunan , memegang tongkat disebelah kanan karena kaki kananya kutung dan sebagai gantinya ditutup dan disambung dengan menggunakan bambu yang cukup besar… saya tidak tahu siapa dia dan sejak kapan mengemis di Malioboro…. Saya menjepretnya dari belakang karena tiba-tiba sosok itu lewat saat saya sedang sarapan di Gudek lesehan depan hotel saya..
Foto ini saya jepret tgl. 31 Desember, dihari terakhir tahun 2008…. Saya tidak tahu kekuatan apa yang membuatnya bisa bertahan disepanjang jalan itu… kadang saya sedih melihatnya, saya merasakan dia bisa saja kesepian ditengah keramaian… saya selalu melihat dia sendiri.. tidak bercakap dengan siapapun dipinggir jalan itu… tapi jangan harap anda menemukan sosok yang terperosok dalam kesediahan… suatu kali saya pernah mengajaknya bicara dan yang timbul adalah keceriaan hidup… entahlah… keramaian orang mungkin bisa membuatnya bahagia… tapi sepertinya bila jalan pagi saya melihatnya dia dalam kesepian luar biasa… termenung sendiri…
Adakah pembaca yang pernah melihat sosok yang saya ceritakan barusan… atau andakah keluarga dari nenek tersebut… sampai kapan kita akan terus melihatnya ketika kita pergi ke Maiboro?....
Saya bukan orang luar biasa yang bisa membantu orang dalam keadaan apapun.. Saya bukan Butet Yogya yang bisa membuat semua orang tersenyum, bahkan tertawa terpingkal-pingkal… Saya juga bukan Santa Claus yang bisa menebar hadiah pada siapapun (tapi kayaknya cuma sama anak-anak aja deh.. hehehe)…
Saya bukan siap-siapa… cuma the passer by… yang melihat betapa kita masih mempunyai orang-orang yang luput kita perhatikan… mempunyai Ibu yang menderita terlunta-lunta dipinggir jalan… saya hanya orang yang bisa bersedih dan terharu tanpa bisa berbuat apa-apa… dan doa kecil semoga semuanya bisa berubah…
Adakah dari kita yang bisa berbuat lebih dari itu… mempunyai kemampuan untuk merubahnya, dekat dengannya… atau apapun namanya membuat kita bisa tersenyum dan menginspirasi kita semua…
Sedangkan saya hanya bisa termenung sedih… meninggalkannya dengan perasaan bersalah dan berharap ada 10 orang seperti saya lewat didepannya dan membuat dia bisa menikmati sarapan paginya dengan lebih baik… semoga..

Saya juga ingat ibu saya, yang membesarkan saya selama ini, tanpa meminta apapun dari saya… tak pernah sebanding apa yang dia telah berikan dengan apa yang bisa saya perbuat terhadapnya… Hari Ibu belum lewat 2 minggu… saya ingat saya yang jauh darinya hanya bisa sms “I luv yu mum…, thank for everything yu give to me”..